MENCARI BENANG LURUS



Apa jadinya, jika seorang santri salaf bernama Muhammad Ayyas hidup di negeri paling menjunjung tinggi seks bebas dan pornografi, yaitu Rusia ? Akankah iman dan kehormatannya dipertaruhkan demi memenuhi hasrat duniawi nonik-nonik muda Moskwa, yang kecantikannya tiada tara ?

Sengaja kali ini nulis referensi dari sebuah novel yang menurut saya mah mencuri perhatian. Prolog diatas saya kutip dari novel berjudul BUMI CINTA karya Habiburrahman El Shirazy, atau yang akrab di panggil Kang Abik. Sosok yang bisa dikatakan fenomenal, karena selain hampir setiap karyanya menjadi Best Seller, juga bisa dikatakan Fenomena Multitalent Indonesia. Ternyata selain seorang penulis, beliau juga sastrawan, budayawan, Penyair, Dai, Sutradara.
Pilihan berdakwah yang unik menurut saya, melihat beliau salah satu alumni Al-Azhar University Cairo Mesir.

Tau dong ya,siapa beliau?
Aiii.....tak tau jua? Ketauan dach kalo ga pernah baca buku ^_^

Sebenarnya saya juga kurang suka membaca novel bergenre roman. Tapi saat membaca karya Kang Abik untuk pertama kalinya, Ayat-Ayat Cinta nih cerita koq terasa beda. Kental banget nilai agamanya,tapi terkesan tak memaksakan. Kemudian berturut-turut tak pernah ketinggalan tuk membaca Dalam Mihrab Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dan terakhir Bumi Cinta.
Selain itu, yang membuat saya suka karya-karya beliau adalah penggambaran cerita. Saat membaca Bumi Cinta, serasa berada di satu sudut kota Moskwa merasakan dinginnya salju turun. Atau saat membaca Ketika Cinta Bertasbih, seakan merasakan panasnya Mesir di saat suhu mencapai 440C. (Aiii.....di Medan saat musim panas udah blingsatan menahan panas. Padahal masih di kisaran 330 – 350C).

Ok dach, back to Bumi Cinta

Novel ini menceritakan seorang mahasiswa bernama Muhammad Ayyash yang sedang melakukan penelitian untuk menuntaskan studinya di Moskwa, Rusia.
Ya.... Rusia !!
Negeri yang paling menjunjung tinggi (maaf) seks bebas dan pornografi. Silahkan googling dan ketikkan negara pengakses situs porno, maka Rusia (yang dulu bernama Uni Soviet) akan menempati posisi teratas. Selain mengejar deadline tugas penelitian, Muhammad Ayysah juga harus menghadapi pola hidup yang sedemikian bebas, suhu yang teramat dingin, serta para pemuda/pemudi yang memiliki rupa rupawan. Sungguh ujian iman yang berat.
Bayangkan, jika ada seorang wanita jelita mengajakmu melakukan sesuatu yang mendatangkan murka-Nya --> zinah – tanpa ada yang melarang bahkan dianggap biasa, apa yang akan kau lakukan ?
Manusia dengan pola hidup yang dilakoni Muhammad Ayyash mungkin dianggap langka (kalau tidak dikatakan keajaiban) di negara sebebas Rusia. Ia pun harus berulangkali menahan kesabaran saat beragumen dengan orang lain yang menganggap Tuhan itu tidak ada. Dengan teman perempuan satu apartemen, Yelena dan Linor (Ehh...koq?? Makanya kalo penasaran buruan dibaca), dengan Anastasia Pallazo dosen pembimbingnya. Bahkan dengan David temannya sendiri. Teman yang pernah 3 tahun bersama di SMP, harus kehilangan rasa percayanya terhadap Tuhan. Karena bertahun-tahun hidup dalam pola hidup yang sedemikian bebas di Rusia, dan yang sangat ironis sampai lupa gerakan dan bacaan shalat. Di akhir cerita diceritakan David akhirnya kembali ke pangkuan Islam dengan bersyahadat kembali dan menikah....

Dari segala intrik dan permasalahan yang timbul dalam cerita ini, dapat ditarik satu kesimpulan. Ternyata hidup dengan benar sesuai dengan tuntunan agama dianggap sesuatu yang aneh. Jadi ingat dengan apa yang pernah di nubuwatkan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu haditsnya, Islam mulai berkembang dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing pula. Maka beruntunglah orang-orang yang asing. (HR. Muslim)
Realita ini dapat dilihat di tengah kondisi masyarakat kita.

Masih ingat, di akhir tahun 2006 saat KH. Abdullah Gymnastiar – AA Gym – menikah untuk kedua kalinya. Gelombang protes datang bertubi-tubi. Bahkan di salah satu liputan televisi swasta, saya lihat kaum ibu yang demo dengan (maaf) menenteng BH dan celana dalam. Poligami yang dianggap sah oleh agama malah ditentang bahkan orang yang melakukannya di caci maki.
Atau, saat seorang artis dangdut kepergok selingkuh dengan anggota DPR. Publik mencaci makinya ? Tidak.... justru respon yang muncul adem ayem. Bahkan saat si artis dangdut tampil di media mengklarifikasi dan mengakuinya, publik merespon positif. Bertanggung jawab katanya. Aneh..... !!
Itu yang saya tangkap dari cerita Bumi Cinta, tentang keteguhan seorang manusia bernama Muhammad Ayyash memegang prinsip hidup yang disandarkannya pada ketentuan Agama. Jadi, jika kamu seorang wanita dan menganggap pria seperti Muhammad Ayyash hanya ada dalam cerita, buka lebar-lebar matamu kawan.....
Masih banyak pria yang memegang prinsip-prinsip ketauhidan. Saat menonton Assalamu’alaikum Beijing engkau akan menafsirkan Cinta Sejati Itu Ada, maka saat membaca novel Bumi Cinta engkau akan merasa Pria Baik Nan Sholeh Itu Ada.

Tembung, di pagi hari yang lebat !!

Posting Komentar

0 Komentar